Cari Disini

Kamis, 22 Oktober 2015

Joyride To Stasiun Nambo




    Hari senin yang lalu yaitu HUT REPUBLIK INDONESIA KE-70/Hari kemerdekaan Indonesia, setelah ibu upacara dikantor naik bus tingkat tidak ada, lebih baik ke nambo naik kereta dari juanda s/d depok ibu itu bilang Pak, yang kereta ke nambo itu dimana, kata security itu sudah di UI (universitas Indonesia). Di depok, Zaki makan terlebih dahulu. Keretanya EH masih belum datang yang ke nambo ternyata sudah di pondok cina, Zaki mau video kereta di depok baterai ibu sudah mau habis, Zaki mau ganti-ganti Hpnya, biarin aja kalau habis, kereta yang ke nambo sudah datang, Zaki perhatikan jalur 4 didatangkan krl ke nambo, Zaki dan Aku segera naik kereta, sebelum kereta pintu dibuka, WEDEW ada orang laki-laki digerbong wanita itu, sudah di stasiun citayam antrian kereta, kereta itu KA 1172, kereta itu berangkat dari stasiun citayam. 150 KM masuk stasiun akhir nambo, Zaki dan Ibu naik kereta Cuma setengah jam.


Gimana, cerita Zaki seru kan? Ceritanya, Zaki sedang belajar menulis, kawans…. Doakan ya semoga ke depannya Zaki  bisa menulis dengan lancar. Untuk cerita versi Ibu, ada dibawah ini…..Yuk, cekidot…

Senin, 17 Agustus 2015, tepat 70 tahun Indonesia merdeka. Untuk pertama kalinya sejak di Kantor Pusat, Ibu Zaki terpilih untuk mengikuti upacara kemerdekaan di Lapangan Banteng. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Zaki untuk ikut meramaikan suasana kemerdekaan di kereta Commuter Line. Dengan antusiasnya, Zaki dan Ibu berangkat ke Jakarta. Suasana ultah kemerdekaan sudah terasa sejak di dalam KRL. Beberapa gerbong dihiasi dengan gambar-gambar bertema kemerdekaan, seperti di gambar samping ini. Di gambar buku di lantai itu tertulis naskah Proklamasi. Wah…keren deh. Pagi itu suasana KRL seger karena berlantai hijau rumput dan melongponggggg….

Singkat cerita, Ibu bersama peserta yang lain upacara hingga selesai. Hari itu kita banyak rencana sebenarnya. Kita akan keliling Jakarta dengan menggunakan City Tour, bus tingkat gratis, lalu berhenti di tempat-tempat yang sedang menyelenggarakan lomba-lomba. Kita mau nonton suasana lomba di Jakarta ceritanya. Namun apa daya…..menjelang detik-detik Proklamasi, jalan seputaran Istana Negara ditutup, otomoatis bus City Tour tidak beroperasi karena itu trayek mereka. Akhirnya rencana untuk menikmati Jakarta gagal total. Tapi…Ibu tidak kehabisan akal. Supaya Zaki tidak kecewa, Ibu punya cara afdhol untuk menyenangkan Zaki dan menguntungkan Ibu juga. Hahahaha…Ibu ajak Zaki ke Stasiun Nambo menggunakan KRL jurusan Duri-Nambo yang melintas di Manggarai. Meskipun sudah berpuluh kali naik ke Stasiun Nambo, Zaki tetap aja senang. Dan Ibu juga senang karena tidak pergi jauh-jauh dari rumah. Hehehe….Jadi bisa pulang cepet, maklum…kan kasian Bapak ditinggal sendirian di rumah. #EdisiBapakYangGakUpacara

Well…tidak ada ojeg menuju Stasiun Juanda. Kita jalan kaki ajah. Stasiun Juanda mulai ramai penumpang. Ternyata di hari itu, PT KAI mengeluarkan pengumuman bahwa beberapa perjalanan jarak dekat seperti Commuter Line dan KA Lokal digratiskan sejak jam 7 pagi tadi. Wahhhhhh…….pantesan ramai. Pagi tadi kita masih bayar karena belum jam 7.  Pagi itu kita melawan arus aja deh, yang ramai pasti dari Bogor ke Jakarta. Karena Ibu udah bosen tiap hari berdesak-desakan, maka nyari perjalanan yang aman aja.

KRL Duri-Nambo melaju melewati stasiun-stasiun yang sama dengan KRL Bogor. Perpisahan antara KRL Nambo dan KRL Bogor adalah di Stasiun Citayam. Oleh karena itu, dari Stasiun Juanda kita cukup naik KRL Bogor sampai Citayam saja, atau naik KRL Depok. Ternyata yang datang KRL Depok, yowis kita naik…nanti di Depok kita transit dan naik KRL Nambo. Perjalanan kali itu aman-aman saja. Sampai di Stasiun Depok, belum ada tanda-tanda KRL Nambo akan datang, lalu Zaki dan Ibu harus makan siang dulu.


Pukul 12.30 KRL Nambo tiba di Stasiun Depok. Kita segera naik. KRL melaju melewati Stasiun Citayam. Dari Stasiun Citayam, KRL akan mengambil jalur ke arah kiri, sedangkan arah kanan itu menuju Bogor. Sepanjang perjalanan ke Nambo, kita akan melewati Lapas Pondok Rajeg, Stasiun lama Pondok Rajeg (lewat terus), Stasiun Cibinong, Jalan Tol Jagorawi, Stasiun lama Gunung Putri   (lewat terus) dan akhirnya Pabrik Semen Cibinong di daerah Nambo. Ternyata, jalur ke Nambo ini sudah biasa digunakan oleh KLB (Kereta Luar Biasa) untuk mengangkut semen-semen dari Pabrik Semen Cibinong. Jalur ini mulai digunakan untuk Commuter Line belum lama, sekitar sejak setahun yang lalu mungkin. Sepanjang perjalanan kita harus hati-hati dan menjauhi jendela yang tidak ada tirainya, karena masih ada anak-anak iseng yang suka melempari KRL dengan batu. Entah apa motif anak-anak ini, mungkin lucu aja kali ya ada KRL yang melintas, biasanya kan cuma kereta tanpa gerbong yang lewat kesana.

Disamping pemandangan indah yang kita temui, di beberapa daerah, jalur ini merupakan jalur sampah. Banyak penduduk yang memanfaatkan tanah rel kereta menjadi TPA (tempat pembuangan akhir) sampah. Sangat disayangkan sebenarnya, dari kesadaran masyarakatnya kelihatan sekali kalo kita ini sebenarnya negara belum berkembang (dalam hal sampah). Suka sedih kalo lagi jalan2 di kota Bogor, berhenti di halte, ada orang yang membuang sampah di tempat dia berdiri, padahal di pinggir dia itu tempat sampah. Kadang sebagai orang dewasa suka bingung apa yang harus dilakukan. Mending menjadi Zaki aja deh, gak bingung-bingung, dia bisa menegur orang tanpa rasa bersalah. Orang juga maklum dan malu karena Zaki anak-anak. J sekian dulu tentang sampah.

Pabrik Semen Cibinong
Kembali ke KRL Nambo, perjalanan dari Citayam ke Nambo ditempuh dengan waktu 30 menit saja. KRL hanya berhenti di Stasiun Cibinong. Katanya, Stasiun Cibinong ini dekat dengan flyover  Cibinong. Lumayan juga kan cepet, buat orang Citayam yang mau shopping ke Pasar Cibinong. Lalu, sebelum sampai ke Nambo, kita akan melewati Pabrik Semen Cibinong. Pabriknya guedeeee…bingit dan gersang.



Akhirnya…tibalah kita di Stasiun Nambo. Karena kita menggunakan kartu multi trip, kita bisa menunggu di dalam kereta aja sebelum keretanya berangkat lagi. Tapi bagi yang menggunakan single trip, harus nge-tap dulu yah….  KRL akan istirahat selama 20 menit di Stasiun Nambo.Zaki dan Ibu akan kembali ke Stasiun Citayam untuk transit dan pulang ke Bogor lagi. Bapak sudah menunggu…….


Sampai jumpa di cerita kereta selanjutnya…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar